Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan menempati peran penting dalam pembangunan.
Pembangunan kesehatan semakin mendapat perhatian lugas di seluruh dunia, dimana telah terjadi perubahan pola pandang dari yang semula melihat kesehatan sebagai suatu yang konsuntif menjadi sesuatu yang bersifat global. Di Indonesia telah dicanangkan pola pembangunan berwawasan kesehatan atau yang lebih dikenal dengan paradigma sehat.
Dewasa ini masalah utama yang menyangkut hubungan antara lingkungan dan kesehatan manusia adalah masalah pencemaran lingkungan. Kejadian pencemaran lingkungan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, disamping berbagai kondisi social ekonomi yang ada serta kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai. Kondisi demikian mempengaruhi keadaan kesehatan lingkungan dan status kesehatan masyarakat.
Puskesmas merupakan suatu unit pelaksanan fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
A. Geografi
Lokasi wilayah kerja Puskesmas Mamajang berada pada Kecamatan Mamajang yang terletak di Jalan Baji Minasa No.10 Makassar.
Kecamatan Mamajang terdiri dari 13 kelurahan dan membawahi 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Mamajang dan Puskesmas Cendrawasih.
Adapun wilayah kerja Puskesmas Mamajang mencakup 6 Kelurahan yaitu :
1. Kelurahan Mamajang Luar
2. Kelurahan Bonto Biraeng
3. Kelurahan Labuang Baji
4. Kelurahan Mamajang Dalam
5. Kelurahan Mandala
6. Kelurahan Maricaya Selatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan yang optimal maka Puskesmas Mamajang dibantu dengan 1 Puskesmas Pembantu (PUSTU) yaitu PUSTU Mamajang Dalam yang terletak di Jalan Landak Baru dan PUSTU Maricaya Selatan yang terletak di Jl. Lanto Dg. Pasewang.
Luas wilayah kerja Puskesmas Mamajang 2.712 km2 dengan 22 RW dan 4.189 RT berada di bagian barat daya Kota Makassar dimana berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Ujung Pandang
2. Sebelah Timur dengan Kecamatan Panakukang
3. Sebelah Selatan dengan Wilayah Puskesmas Cendrawasih
4. Sebelah Barat dengan Kecamatan Mariso
Lokasi dari masing-masing kelurahan yang dibawahi oleh Puskesmas Mamajang adalah sebagai berikut :
1. Kelurahan Mamajang Luar di Jalan Onta Lama
2. Kelurahan Bonto Biraeng di Jalan Badak
3. Kelurahan Labuang Baji di Jalan Landak lorong I
4. Kelurahan Mamajang Dalam di Jalan Landak Baru
5. Kelurahan Mandala di Jalan Inspeksi Kanal
6. Kelurahan Marsel di Jalan Veteran Selatan No.
Puskesmas Mamajang adalah salah satu Puskesmas yang berada dalam wilayah Pemerintahan Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Didirikan oleh Pemerintah Kota Makassar pada tahun 1958 yang berkedudukan di Jalan Cendrawasih No. 370 dengan nama HC (Health Center) Cendrawasih. Pada tahun 1969 Puskesmas Mamajang mengalami penambahan fasilitas rawat nginap khusus persalinan yang diberi nama Rumah Sakit Pembantu (RSP) Baji Minasa yang berkedudukan di Jalan Baji Minasa No. 10 Makassar Kecamatan Mariso. Kemudian pada tahun 1980 dilakukan pertukaran tempat kedudukan dimana pelayanan rawat nginap persalinan dipindahkan ke gedung pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat jalan dipindahkan ke Jalan Baji Minasa, dengan alasan bahwa pelayanan rawat nginap persalinan lebih sesuai di Jalan Cendrawasih karena tanah dan bangunannya lebih luas dan secara ekonomis lebih menguntungkan karena lokasinya yang strategis.
Sejak berdirinya hingga sekarang Puskesmas telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan yaitu :
1. Lepar (Mantri Kesehatan) pada tahun 1958 - 1962
2. H. Sarolin (Mantri Kesehatan) pada tahun 1963 – 1966
3. Soekardan (Mantri Kesehatan) pada tahun 1967 – pertengahan 1972
4. Dr. Sabir Syiwu pada pertengahan tahun 1972 sampai dengan tahun 1973
5. Dr. Pieter Tangdialla pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1977
6. Dr. Etty Wibowo pada tahun 1978 sampai dengan tahun 1984
7. Dr. Emmy Setiosi pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1988
8. Dr. Hj. Erni Djamaloeddin pada tahun 1989 sampai dengan tahun 1995
9. Dr. Hj. St. Zaenab NB pada tahun 1995 sampai dengan tahun 1998
10. Dr. Hj. Andi Rugaya M. pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2004
11. Dr. Hj. Nurhayati M.G pada tahun 2004 sampai dengan tahunn 2007
12. Dr. Hj. Fausiah Tamin pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2012
13. Dr. Hj. A.Nurmala Makmur tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
14. Drg. Hj. Irma Awalia, M.Kes tahun 2014 sampai dengan sekarang.
B. Demografi
1. Jumlah penduduk
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Tahun 2013 penduduk wilayah Puskesmas Mamajang sebanyak 20.810 jiwa, yang terdiri dari 10.147 jiwa laki-laki dan 10.663 jiwa perempuan dengan ratio jenis kelamin 95,16 % yang artinya jumlah penduduk perempuan di wilayah kerja Puskesmas Mamajang lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Rasio beban ketergantungan (Dependency Ratio) digunakan untuk mengetahui Produktivitas penduduk. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan banyak orang yang berada pada usia yang produktif terhadap usia tidak produktif . Semakin banyak kelompok usia non produktif maka semakin berat beban usia produktif.
Komposisi penduduk wilayah kerja Puskesmas Mamajang menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 23,7 % , yang berusia produktif (15 – 64 tahun) sebesar 71,9 % dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar 4,4 %, dengan demikian penduduk wilayah Kecamatan Mamajang yang terbanyak berada pada usia produktif dan yang paling sedikit adalah yang berusia tua.
2. Penyebaran dan kepadatan penduduk
Penyebaran dan kepadatan penduduk tidak merata di masing-masing kelurahan. Disebabkan oleh jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan luas wilayah kelurahan. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan seperti sanitasi perumahan, kebersihan lingkungan, status gizi dan status kesehatan masyarakat yang buruk.
C. Tingkat Pendidikan
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena pendidikan bisa berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat.
Angka buta huruf berkorelasi dengan angka kemiskinan, sebab penduduk yang tidak bisa membaca secara tidak langsung mendekatkan mereka pada kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan mereka pada kemiskinan.
D. Perekonomian
Salah satu aspek yang dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan adalah keadaan ekonomi. Kondisi perekonomian berkaitan dengan tingkat inflasi, semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi diharapkan dapat mendorong kemajuan di semua sektor, baik fisik maupun mental sehingga bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Kondisi ekonomi salah satu factor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Untuk gambaran tingkat ekonomi (Mata Pencaharian) penduduk diwiliyah kerja Puskesmas Mamajang tidak bisa kami paparkan karena sumber informasi yaitu BPS tidak menyediakan data tersebut, untuk itu kami tidak bisa mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat ekonomi terhadap derajat kesehatan di wilayah kami.
E. Sumber daya di puskesmas
1. Sarana kesehatan
Di wilayah kerja puskesmas Mamajang terdapat berbagai pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter umum, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat dan pos UKK. Kedudukan puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai Pembina.
2. Sumber daya tenaga
Kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan di puskesmas mamajang menentukan kualitas pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dalam hal ini menyangkut jumlah, tingkat pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh setiap petugas kesehatan. Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit puskesmas.
Tabel 3 jenis tenaga kesehatan dan tingkat pendidikan di puskesmas mamajang tahun 2013
No | Jenis tenaga | Tingkat pendidikan | Jumlah |
1 | Dokter spesialis | Dokter spesialis obgyin Dokter spesialis Gizi | 1 1 |
2 | Dokter umum | Fak. Kedokteran umum | 3 |
3 | Dokter gigi | Fak. Kedokteran gigi | 3 |
4 | Perawat | SPK D III keperatawatan S1 keperawatan | 7 4 2 |
5 | Bidan | D III kebidanan D IV kebidanan | 7 2 |
6 | Perawat gigi | SPRG D III perawat gigi | 1 1 |
7 | Kesling | Fak. Kesehatan masyarakat SPPH | 1 1 |
8 | Nutrisionist | D III gizi | 2 |
9 | Apoteker | Fak. Farmasi | 1 |
10 | Asisten apoteker | SMF | 1 |
11 | Laboran | D IV Analis D III Analis | 1 1 |
12 | Tata usaha | Fak. Kesehatan masyarakat | 1 |
Jumlah | 41 |